Sabtu, 04 April 2009

SURAT VALENTINES BUAT PAPA

Dear..Ayang

Kumulai surat yang kutulis buat kekasihku tercinta yang sudah menemani aku dalam susah dan senang diseparuh usiaku yang sudah beranjak 34 tahun.dia adalah Ayah dari ketiga buah cinta kami,aku biasa memanggilnya “Ayang”dari kami mulai pacaran sampai hari ini.Ayang sebutan kami satu sama lain,Penggalan dari kata sayang buat mengungkapin perasaan kami masing-masing kepasangan.

Kutulis surat ini buat ayang,khusus buat ngucapin selamat hari kasih sayang.Ini kali pertama kita dipisahkan jarak dan waktu yang cukup lama menurutku.Memang kita tidak pernah berpisah lebih dari satu minggu.kita selalu bersama-sama,rasanya berat..tapi itu mesti kita lalui.Ayang pergi untuk tugas pekerjaan. Ayang pasti tahukan kalau dibulan Februari bukan hanya bulan kasih sayang tapi juga bulan dimana kita pernah berjanji dihadapan Tuhan,untuk selalu setia satu sama lain,saling menjaga dalam susah dan senang,dan hanya akan terpisahkan oleh ajal.25 February 1997 hari bersejarah buat kita,saat itu,sebelas tahun yang lalu kita melakukan ijab Kabul didepan penghulu disaksikan kedua orang tua kita dan sanak family.Dan saat itu juga hari dimana aku pertama kali melebur lahir dan bathin mengikuti keyakinan yang ayang anut.Aku seperti manusia yang benar-benar baru,lahir kembali dan langsung dewasa,yang mesti menjalani dua tugas penting,menjadi seorang Mualaf dan menjadi seorang istri.Aku bersyukur diberi kesempatan oleh Sang Khalik sampai hari ini menjalani kewajibanku dan malah setelah setahun pernikahan kita,aku mendapat tugas tambahan menjadi pengembala bagi buah cinta kita.Dan sampai hari ini kenikmatan yang diberikanNya untuk kita terus bertambah dengan hadirnya dua lagi jagoan yang aku gembalakan.

Ini juga kali pertama kita tidak merayakan Valentines Day bersama-sama.Tapi aku tidak mau melewati ritual yang biasa kita lalui dihari kasih sayang ini,walau kita terpisah jarak dan waktu...tidak akan menghalangi semua kebiasaan yang ada.

Ayang...biasanya kita akan selalu bertukar surat dihari valentines ini.Kita akan bercerita,saling memuji dan mengkritik.Ayang akan menceritakan harapan-harapan ayang ke aku,dan akupun akan menceritakan harapanku ditahun-tahun kedepan akan kita buat seperti apa rumah tangga tercinta ini dengan tiga penghuni kecil yang tumbuh semakin bersar.Biasanya pembahasan surat akan berahir di meja makan saat makan malam berdua,tanpa emosi dan amarah.

Sekarang...Valentines kali ini tanpa pembahasan dimeja makan,kecewa juga,tapi tidak apa,karena aku yakin bukan itu terpenting.Sekarang aku sudah semakin yakin akan semua tentang Ayang…setelah semua yang kita lalui bersama dalam pernikahan sebelas tahun ini,rasanya bukan penyelesaian dimeja makan saat malam valentines yang terpenting,tapi keberadaan kita satu sama lain saling menerima keadaan masing-masing.

Kini walaupun jarak memisahkan,aku selalu merasakan keberadaan Ayang disini,menghadirkan Ayang selalu disetiap sudut hati,bercerita keanak-anak tentang kesukaan papanya.Dengan bersikap dan seolah-olah Ayang ada disini mengurangi sesak dada ini.Setelah melewati keadaan seperti sekarang ini,terpisahkan jarak dan waktu,kita mulai bisa semakin menghargai waktu disaat kita berkumpul bersama dengan anak-anak.Tidak kita biarkan waktu pertemuan kita tanpa makna.Aku,ayang dan anak-anak berusaha semaksimal munggkin menghadirkan suasana yang menyenangkan dan miminimalkan hal-hal yang sekiranya bisa merusak suasana.Suguh terasa nikmatnya berlipat-lipat suatu pertemuan dengan seseorang yang kita cintai,bila kita pernah merasakan pernah terpisahkan oleh jarak dan waktu.

Ayang…aku berharap Ayang bisa berkumpul lagi bersama kami disini.Cukup buatku ini Valentines pertama dan terahir buat kita dipisahkan jarak dan waktu.Namun bukan surat terahir buat Ayang dariku,karna aku berharap kita akan selalu melakukan ritual ini dihari Valentines.Moments yang kita ciptakan ini,semakin terasa banyak manfaatnya dari waktu-kewaktu seiring bertambahnya usia perkawinan kita.Moments Valantines ini sebagai intropeksi kita sebelum kita melakah keperayaan berikutnya,perayaaan ulang tahun pernikahan kita.

Ayang…apa nanti saat perayaan ulang tahun pernikahan kita ayang bisa hadir disini,berkumpul bersama anak-anak merayakan hari jadi pernikahan kita?Sepertinya juga tidak…Ayang sendiri meragukan itu,untuk bisa hadir tepat saat perayaan ulang tahun pernikahan kita.Ayang mendapat tugas keluar,kenegera tetangga,dan kembali sehari setelah hari ulang tahun pernikahan kita.Lagi-lagi aku mesti kecewa,tapi ayang berjanji merayakan setelah kepulangan dari negeri tetangga.Mungkin memang berbeda rasanya,tapi gak penting.!Buatku kini adalah merasakan nikmatnya bersama-sama berkumpul dengan keluaraga adalah melebihi segalanya.Senangnya melihat ayang bisa ada disini menjadi rebutan anak-anak sungguh mengharukan.Begitulah manusia…tidak akan pernah merasa betapa berharganya apa yang dia miliki,sebelum meraskan kehilangan akan miliknya itu.Buatku sekarang betapa sangat berartinya Ayang dihidupku.setelah terpisahkan jarak dan waktu semakin memperdalam semua persaaku terhadap Ayang.Teramat beratinya Ayang buatku,mengubah semua cara pandangku akan banyak hal.Kini setiap pertemuan kita adalah Valentines buat keluarga ini.

Selamat valentines papa…dari anandamu tercinta…Rere,Acha dan Titan.Kalimat itulah yang terahir kutulis sebelum “surat buat papa di hari valentines” kukirim lewat email.

Note:Ayang,ini cerpen yang aku tulis buat ayang sebagai hadiah Valaentines.Cuma ini yang sanggup aku berikan.Ini cerminan apa yang aku rasakan akan hidupku untuk kalian cintaku,Ayang dan anak-anak.Rencananya akan aku kirim ke majalah Femina.dan kelak akan aku bukukan buat anak cucuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar